Ternyata PECAHNYA ISLAM itu ... Karena BERBEDA ALIRAN
Keduanya
bersekutu untuk menyebarkan gerakannya. Persekutuan keduanya terus dilanjutkan
oleh anak cucu mereka bahkan setelah cicit Ibnu Saud yang bernama lengkap
Abdulaziz bin Abdul Rahman bin Faisal bin Turki bin Abdullah ibn Muhammad Al
Saud (1876-1953 M) yang juga dikenal sebagai Ibnu Saud berhasil
mendirikan kerajaan Arab Saudi (Al-Arabiyah Al-Saudiyah) pada tahun 1932.
Keturunan
Muhammad bin Abdul Wahab, yang kemudian dikenal dengan julukan Alus Syeikh
dibantu oleh para ulama lain yang berfaham Wahabi mendapat posisi penting dalam
pemerintahan baik sebagai pejabat maupun sebagai Dewan Fatwa (Dar Al-Ifta) yang
memberikan fatwa tidak saja kepada rakyat tapi juga kepada kerajaan terkait
berbagai keputusan besar. Ulama juga mendapat peran besar dalam yudikatif dan
pendidikan.
Tidak heran
apabila seluruh universitas negeri di Arab Saudi dipenuhi dengan kurikulum
berfaham Wahabi. Dan tidak aneh kalau para mahasiswa yang belajar di berbagai
universitas negeri di Arab Saudi tercuci otaknya dan pulang ke Indonesia
sebagai ustadz-ustadz penyebar faham Wahabi yang sangat militan.
Nama Gerakan Wahabi
Nama Gerakan Wahabi
Kalangan
penganut aliran Wahabi tidak mau menyebut dirinya Wahabi, mereka lebih senang
menyebut dirinya dengan beberapa nama antara lain: Salafi, Salafiyah, Anshar as
Sunnah, Anshar at Tauhid, Jama’ah at Takfir Wal Hijrah, Jam’iyyah an Nur Wal
Iman, Al Jama’ah al Islamiyyah, dan lain-lain.
Walaupun
sebagian besar pengikut Wahabi di Indonesia tidak mau menyebut dirinya sebagai Wahabi,
namun pada dasarnya penamaan tersebut awalnya berasal dari diri mereka
sendiri.
Seorang
pemuka Wahabi di Qatar bernama Ahmad bin Hajar Al Buthami bin Ali menulis buku
dengan judul: As Syekh Muhammad ibn Abdil Wahhab ‘Aqidatuh as Salafiyyah Wa
Da’watuh al Islamiyyah. Buku ini diedit dan sebarluaskan oleh pemuka Wahabi
lainnya, yaitu Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz. Dicetak tahun 1393 H, penerbit
Syarikat Mathabi’ al Jazirah. Pada halaman 105, ia menulis: [فلما التقى
الوهابيين في مكة] Ketika aku bertemu dengan orang-orang Wahabi di Mekah.
Bin Baz sendiri tidak keberatan dengan sebutan Wahabi. Dalam kitab Fatawa Nur ‘ala Al-Darb pada pertanyaan yang ke 6
Bin Baz sendiri tidak keberatan dengan sebutan Wahabi. Dalam kitab Fatawa Nur ‘ala Al-Darb pada pertanyaan yang ke 6
س 6 – يقول السائل: فضيلة الشيخ، يسمي بعض الناس عندنا العلماء في المملكة العربية السعودية بالوهابية فهل ترضون بهذه التسمية؟ وما هو الرد على من يسميكم بهذا الاسم؟
الجواب: هذا
لقب مشهور لعلماء التوحيد علماء نجد ينسبونهم إلى الشيخ الإمام محمد بن عبد الوهاب
رحمة الله عليه فهو لقب شريف عظيم
Artinya:
Pertanya’an ke 6 – Seseorang bertanya kepada Syaikh: Sebagian manusia menamakan
Ulama-ulama di Arab Saudi dengan nama Wahabi [Wahabiyyah], adakah engkau ridha
dengan nama tersebut? Dan apa jawaban untuk mereka yang menamakan engkau dengan
nama tersebut?
Jawaban:
Penamaan tersebut masyhur untuk ulama tauhid yakni Ulama Nejed [Najd]. Mereka
menisbahkan para Ulama tersebut kepada Syaikh Muhammad ibnu Abdil Wahhab. Nama
itu (Wahhabiyah) adalah panggilan yang sangat mulia dan sangat agung
Faham Wahabi
disebarkan dengan beberapa cara, antara lain:
1. Memberi
beasiswa pada mahasiswa dalam dan luar negeri untuk belajar di berbagai
universitas negeri di Arab Saudi seperti Universitas Ummul Quro Makkah,
Universitas Islam Madinah, Universitas Ibnu Saud Riyadh, dll. Cara ini sangat
berhasil dan efektif. Mahasiswa lulusan Arab Saudi yang sudah pulang ke Tanah
Air yang sudah menempuh studi minimal program Master atau S3 (Doktor) tidak
saja berubah menjadi penganut Wahabi fanatik, tapi mereka juga menjadi
pendakwah aliran Wahabi yang militan dan penuh dedikasi. Semangat yang tinggi
ini tidak lepas dari besarnya dana yang dikucurkan Arab Saudi bagi mereka yang
bersedia menyebarkan dakwah Wahabi di tempat mereka.
2.
Mendirikan universitas atau sekolah tinggi di luar Arab Saudi dengan biaya
penuh dari Arab Saudi dengan pemberian beasiswa penuh pada mahasiswanya. LIPIA
yang berlokasi di Jakarta adalah salah satu contohnya.
3. Memberi
dana bantuan pada sejumlah pesantren di Indonesia dengan syarat memasukkan
faham Wahabi dalam kurikulumnya.
4. Melalui
kader Wahabi lulusan Arab Saudi yang mendirikan pesantren dengan bantuan dana
besar untuk mencetak santri yang berpola pikir Wahabi.
5. Membeli
hak penerbitan kitab-kitab turos, kitab klasik atau kitab kuning,
karya ulama salaf, lalu menerbitkannya.dan menyisipkan karya-karya ulama Wahabi
ke dalamnya. Contoh, hak penerbitan kitab Fathul Bari Syarah Sahih Bukhari
karya Ibnu Hajar Al-Asqalani yang dibagian bawah setiap halaman disisipkan
karya Bin Baz sebagai muhaqqiq.
6. Merubah
secara sengaja konten kitab salaf Ahlussunnah Wal Jamaah dengan kandungan yang
sesuai dengan faham Wahabi. Lihat contohnya di
sini.
7. Membeli
situs-situs di internet yang memiliki pengunjung tinggi dan menggantinya dengan
konten yang sesuai dengan faham Wahabi.
8. Membuat
situs-situs tanya jawab agama baik dalam bahasa Arab atau bahasa Indonesia atau
keduanya dengan memberi jawaban sesuai faham Wahabi.
Kesalahan Aliran Wahabi Salafi
Kesalahan Aliran Wahabi Salafi
1. Aqidah
tauhid Wahabi berdasar teori dari Ibnu Taimiyah dan dikampanyekan oleh pendiri
Wahabi, Muhammad bin Abdul Wahab, yang dikenal dengan Tiga Prinsip (Al-Ushul
Al-Tsalatsah) yaitu Tauhid rububiyah, tauhid uluhiyah, asma was shifat.
– Membagi
tauhid menjadi tiga bagian ini adalah bid’ah terbesar mereka dan senjata utama
mereka, ironisnya doktrin ini dijadikan alat untuk mengkafirkan mayoritas umat
islam Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja) yang dalam bertauhid bermadzhab
Asy’ariah, Maturidiah. Baca detail: Tauhid Uluhiyah Rububiyah
– Tauhid
uluhiyah adalah alat paling ganas untuk mengkafirkan, mensyirikkan dan
menyesatkan muslim lain yang tidak ikut golongan mereka. Inilah akar terorisme
modern dalam Islam. Baca detail: Tauhid Uluhiyah Rububiyah
– Konsep
tauhid Asma was Shifat condong ke tajsim (memfisikkan Allah) yang berlawanan
dengan QS Asy-Suro :11. Baca detail: Tauhid Asma wash Shifat
– Menolak
adanya ta’wil pada ayat-ayat mutasyabihat, sehingga mereka berkeyakinan bahwa
istiwa’nya Allah di ‘Arsy adalah bersemayamnya Allah di atas ‘Arsy. Mereka pun
berkeyakinan bahwa Allah mempunyai wajah dan tangan, mereka juga beranggapan
bahwa Allah memegang langit, bumi, pepohonan dengan jari jemariNya. Baca
detail: Tauhid Asma wash Shifat
2.
Takfiriyah: Inilah kesalahan besar gerakan Wahabi Salafi. Doktrin pengkafiran
pada umat Islam yang tidak sesuai dengan ideologi mereka menjadi jalan
legitimasi yang mudah bagi pengikutnya untuk melakukan terorisme di seluruh
dunia dan dengan perasaan tak berdosa membunuh sesama saudara muslimnya.
Doktrin takfiriah ini bersumber dari (a) ideologi tauhid uluhiyah ciptaan Ibnu
Taimiyah dan dikembangkan serta disebarkan oleh Ibnu Abdil Wahab; (b) doktrin Al-Wala’ wal Bara’;
dan (c) doktrin 10 Pembatal Keislaman.
[VIDEO]
Pernyataan Imam Masjidil Haram, Adil Al-Kalbani, bahwa ISIS adalah penganut
Wahabi Salafi
4. Bid’ah.
Doktrin bahwa semua yang tidak ada di zaman Nabi adalah bid’ah dan semua bid’ah
adalah sesat membuat Wahabi secara tidak langsung telah menyesatkan dirinya
sendiri karena tidak konsisten antara ucapan dengan perbuatan. Contoh,
peringatan maulid Nabi dianggap bid’ah dan sesat, tapi hari kemerdekaan Arab
Saudi selalu diperingati tiap tahun. Juga, Wahabi secara rutin memperingati
haul kematian Ibnu Utsaimin salah satu tokoh ulama mereka. Dan membangun gedung
megah untuk museumnya sementara bekas tempat kelahiran Nabi dijadikan
perpustakaan sangat kecil di sisi Baitullah.
Dengan dana
penyebaran yang tak terbatas dari kerajaan Arab Saudi dan para donatur fanatik
Wahabi di seluruh dunia, maka inilah gerakan paling berbahaya saat ini yang
berpotensi memporakporandakan persatuan Islam dan menjadi sumber utama
kelemahan Islam di zaman ini.
Adanya
gerakan Wahabi yang menyebar luas saat ini sekaligus menjadi kegembiraan
kalangan non-muslim yang ingin melihat umat Islam terpecah belah dengan mudah
tanpa perlu adanya campur tangan pihak eksternal.
Di kalangan
mahasiswa, kalangan pengikut Wahabi banyak aktif di organisasi seperti KAMMI
(Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia). Sedangkan secara politik praktis
mereka umumnya berada di Partai Keadilan Sejahtera (PKS) baik sebagai
fungsionaris partai, kader atau simpatisan.
ORMAS ISLAM
INDONESIA YANG BERAFILIASI SALAFI WAHABI
Ormas Islam
di Indonesia yang terinspirasi dengan ajaran Wahabi antara lain:
– Muhammadiyah,
– Al-Irsyad,
– PERSIS,
– MTA,
– dll.
– Muhammadiyah,
– Al-Irsyad,
– PERSIS,
– MTA,
– dll.
Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) adalah bagian dari Hizbut Tahrir (HT) internasional yang didirikan oleh Taqiuddin Al-Nabhani. HT didirikan pada 1953 di Al-Quds, Palestina. Saat ini HT global dipimpin oleh Atha Abu Rashtah. Sedangkan HTI dipimpin oleh Rohmat S. Labib.
Adapun
tujuan dari Hizbut Tahrir atau Partai Pembebasan adalah pendirian pan-Islamisme
atau persatuan umat seluruh dunia. Tujuan ini sebenarnya baik. Kekurangan dari
HT yang sangat fundamental adalah bahwa persatuan umat itu harus menundukkan
diri di bawah payung politik tunggal dengan sistem Syariah Islam dan dipimpin
oleh seorang Khalifah. Artinya, seluruh umat Islam dunia harus berada di bawah
satu kepala negara yang disebut Khalifah sebagaimana pada zaman Khulafaur
Rasyidun. Suatu cita-cita yang baik namun oleh banyak pihak dianggap terlalu
utopis (mimpi) dan bertentangan dengan fitrah manusia yang beraneka ragam suku
dan bangsa (QS Al-Hujurat ayat 13).
Pada
akhirnya, gerakan ini hanya menjadi bagian dari dinamika keanekaragaman umat
Islam dan relatif tidak begitu berkembang khususnya dalam konteks Indonesia. Di
Indonesia, HTI masih kalah jauh kalau dibanding dengan gerakan Wahabi Salafi
dalam perekrutan anggota baru terutama di kalangan mahasiswa di kampus-kampus
maupun di luar kampus. Salah satu sebabnya adalah karena arahnya yang tidak
jelas dan ketidakmauan kelompok ini untuk aktif dalam politik praktis sampai
sistem khilafah ditegakkan. Suatu hal yang amat sulit terjadi untuk tidak
mengatakan mustahil.
Paham Sesat
Hizbut Tahrir
Menurut Nur
Hidayat Muhammad dalam bukunya Benteng Ahlussunnah Wal Jama’ah, (Nasyrul
Ilmi, Kediri, 2012) konsep ideologi HT yang tidak sesuai dengan Ahlussunnah
adalab sebagai berikut:
– Akal
sebagai penentu dalam menafsiri wahyu.
– Ingkar akan kebenaran dari adzab kubur.
– Membolehkan mencium wanita bukan istri baik dengan syahwat atau tidak. (Lihat, Fatwa Al-Nabhani dalam Nasyrah Al-Wa’i edisi 29/5/1970).[1]
– Boleh bersalaman dengan perempuan bukan mahram. (ibid).[2]
– Tidak percaya takdir atau qadha dan qadar (lihat, Al-Nabhani dalam Al-Syakhshiyah Al-Islamiyah, hlm. 1/74).
– Tidak percaya akan munculnya Dajjal diakhir zaman.
– Hadits ahad tidak boleh dijadikan dalil dalam akidah.
– Membolehkan negara Islam menyerahkan pajak kepada negara kafir.
– Tidak mengakui negara kesatuan Indonesia (NKRI)
– Ingkar akan kebenaran dari adzab kubur.
– Membolehkan mencium wanita bukan istri baik dengan syahwat atau tidak. (Lihat, Fatwa Al-Nabhani dalam Nasyrah Al-Wa’i edisi 29/5/1970).[1]
– Boleh bersalaman dengan perempuan bukan mahram. (ibid).[2]
– Tidak percaya takdir atau qadha dan qadar (lihat, Al-Nabhani dalam Al-Syakhshiyah Al-Islamiyah, hlm. 1/74).
– Tidak percaya akan munculnya Dajjal diakhir zaman.
– Hadits ahad tidak boleh dijadikan dalil dalam akidah.
– Membolehkan negara Islam menyerahkan pajak kepada negara kafir.
– Tidak mengakui negara kesatuan Indonesia (NKRI)
Footnote
[1] Dalam
Nashrah Jawab wa Sual (Buletin Tanya Jawab) Edisi 24 Rabiul Awal 1390 hijriah
(شرة جواب وسؤال). Teksnya sbb:
ا حكم القبلة بشهوة مع الدليل؟ الجواب: … قد فهم من مجموع الأجوبة المذكورة أن القبلة بشهوة مباحة وليست حرامًا… لذلك نصارح الناس بأن التقبيل من حيث هو تقبيل ليس بحرام لأنه مباح لدخوله تحت عمومات الأدلة المبيحة لأفعال الإنسان العادية،
Artinya: Apa
hukum mencium dengan syahwat disertai dalil? Jawab: Dipahami dari kumpulan
jawaban yang sudah disebut bahawa mencium dengan syahwat itu boleh dan tidak
haram… karena ia berada di bawah keumuman dalil yang membolehkan perbuatan
manusia..
[2]
Taqiuddin An-Nabhani dalam Al-Nizham Al-Ijtima’i fil Islam (النظام الاجتماعي في
الإسلام), hlm. 35, menyatakan:
أما بالنسبة للمصافحة فإنه يجوز للرجل أن يصافح المرأة وللمرأة أن تصافح الرجل دون حائل بينهما
Artinya:
Terkait dengan bersalaman / jabat tangan, maka boleh bagi laki-laki untuk
berjabatan tangan dengan perempuan, dan wanita menyalami laki-laki tanpa
pembatas (penghalang) antara keduanya.
Jamaah Tabligh (Arab: جماعة التبليغ) adalah gerakan dakwah yang berasal dari
India. Gerakan yang didirikan pada 1927 oleh Maulana Ilyas Al-Kandahlawi ini
awalnya adalah gerakan lokal di kota Delhi, India. Lalu dengan cepat menjadi
gerakan nasional dan internasional. Menurut perkiraan saat ini anggota dan
simpatisannya mencapai sekitar 20 juta di lebih dari 210 negara di seluruh
dunia.
Di Indonesia
Jamaah Tabligh juga tumbuh dan berkembang. Gerakan ini mudah berkembang karena
bersifat tidak mengikat: anggota bisa masuk dan keluar kapan saja ia mau.
Selain itu, JT tidak mengikatkan diri pada partai politik tertentu atau mazhab
tertentu. Walaupun fikih pendirinya bermazhab Hanafi.
Oleh Wahabi
gerakan ini dianggap bid’ah. Namun di mata ulama moderat, JT adalah gerakan
dakwah yang baik dan tidak ada unsur-unsur di dalamnya yang berlawanan dengan
syariah. Walaupun di sana sini terdapat plus dan minusnya sebagaimana umumnya
di setiap gerakan apapun.
Syiah (Arab: شيعة) adalah kependekan dari Syiatu Ali atau pengikut Ali) adalah sekte sempalan dalam Islam yang berpandangan bahwa penerus Nabi Muhammad sebagai Khalifah adalah menantu dan sepupunya yang bernama Ali bin Abu Thalib. Aliran Syiah bertentangan dengan Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja) atau Sunni. Dalam pandangan Sunni, Abu Bakar, bukan Ali bin Abu Thalib, adalah yang pantas menjadi Khalifah pertama yang kemudian diteruskan oleh Umar bin Khattab, Usman bin Affan dan baru Ali bin Abu Thalib sebagai Khalifah keempat dari Khulafaur Rasyidin.
Secara garis
besar, aliran Syiah terdiri dari tiga aliran yaitu, pertama, Syiah Itsna
Asyariah atau Syiah Dua Belas Imam atau Syiah Imamiyah. Syiah Imamiyah ini
umumnya berada di Iran. Kedua, Syiah Zaidiyah mayoritas berada di Yaman.
Ketiga, Syiah Ismailiyah. Umumnya berada di India dan Pakistan.
Di
Indonesia, penganut Syiah umumnya beraliran Syiah Imamiyah. Organisasi Syiah di
Indonesia bernama IJABI atau Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia yang dipimpin
dan didirikan oleh dedengkot Syiah Indonesia yaitu Jalaluddin Rahmat.
Apakah Syiah
termasuk Islam atau bukan? Mayoritas ulama berpendapat Syiah bagian dari Islam
walaupun dengan catatan. Kalangan Wahabi berpendapat Syiah bukan Islam,
walaupun pemerintah Arab Saudi secara resmi menganggap Syiah adalah Islam.
Terbukti, kaum Syiah dibolehkan naik haji setiap tahun. Hanya orang muslim yang
dibolehkan melaksanakan ibadah haji dan masuk ke Tanah Haram Makkah
Al-Mukarramah.
Komentar
Posting Komentar